Breaking News

Layanan Rapid Test di Rumah: Berikut Ulasan Lengkap Tentang Rapid Test

Layanan Rapid Test di Rumah: Berikut Ulasan Lengkap Tentang Rapid Test - Covid-19 yang menjadi wabah dunia kini telah masuk ke Indonesia dan beberapa kesalahan warganya sendiri telah menyebabkan wabah menjadi banyak menyebar dan meningkatkan pasien positif setiap harinya. Kesalahan yang sering terjadi adalah tidak melakukan karantina mandiri bagi orang yang mengalami sakit tenggorokan, demam, batuk hingga sesak napas. 

Hal ini penting untuk meminimalisir terjadinya penularan Covid-19 dan bila dari luar daerah pandemi maka dapatkan layanan rapid test di rumah. CDC telah menyarankan dunia untuk rutin mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik dan menggunakan hand sanitizer 60 persen alkohol, menutup mulut atau hidung ketika sedang batuk dan bersin menggunakan tisu atau lengan maju serta menggunakan masker.


Rapid test sebagai langkah awal untuk melakukan skrining terhadap orang yang diduga positif corona. Tes ini untuk memastikan seseorang sudah terinfeksi lanjutannya akan dilakukan polymerase chain reaction atau PCR untuk mengetahui langsung keberadaan virus. 

Kriteria orang yang melakukan rapid test adalah orang yang memiliki resiko tinggi untuk tertular contohnya petugas kesehatan rumah sakit yang memberikan penanganan Covid-19, masyarakat yang berada dan bekerja di klinik maupun puskesmas dan interaksi sosial yang tinggi, orang dalam pengawasan yang memiliki demam diatas 38 derajat Celcius atau mengalami gangguan pernapasan, orang yang dalam pengawasan karena memiliki kontak langsung dengan pasien dan orang yang sudah memiliki kemungkinan besar terpapar virus Covid-19.

Rapid test merupakan tes yang diambil dari ujung jari. Setelah itu sampel darah akan dimasukkan pada antibodi yang akan menandakan seseorang terinfeksi virus atau tidak. Melalui pemeriksaan rapid tes akan diketahui hasil negatif atau positif dan memiliki kemungkinan diantaranya:


  • Mengalami infeksi terhadap SARS-CoV-2 yang disebabkan oleh Covid-19 dengan daya tahan tubuh yang sedang melawan infeksi.
  • Telah lama terinfeksi SARS-CoV-2 dan daya tahan tubuh masih dalam perjuangan untuk melawan virus yang ada dalam tubuh.
  • Pernah terinfeksi SARS-CoV-2 tetapi daya tahan tubuh telah mampu melawannya.
  • Terinfeksi virus lainnya yang berasal dari keluarga corona virus.

Jika rapid test positif namun tidak memiliki gejala maka disarankan untuk segera isolasi mandiri. Bila memiliki riwayat kontak dengan pasien Covid-19 dan dianggap sebagai orang tanpa gejala. Maka akan dilakukan pemeriksaan PCR dalam 2 hari untuk mengonfirmasi adanya virus yang masuk dalam tubuh. Jika tidak memiliki kontak dengan orang lain maka akan melakukan isolasi dan menerapkan physical distancing dengan anggota keluarga yang masih sehat hal ini akan membantu pengurangan virus pada keluarga.

Berikut adalah tingkat kepercayaan yang menentukan keakuratan tes diantaranya:

 

  • Kultur tes mikrobiologi yang menjadi standar emas dalam mendiagnosis infeksi virus pada saluran pernapasan tetapi kabruan virus penyebab corona masih belum dilakukan.
  • Molekular dari DNA maupun RNA yang menjadi tes PT-PCR serta genom sequencing yang telah digunakan.
  • Antigen.
  • Antibodi yang dapat digunakan untuk pengetesan masal.

Beberapa dokter patologis masih mempertimbangkan keakuratan rapid tes. Deteksi terhadap SARS-CoV-2 dengan rapid test belum memiliki kejelasan seperti lamanya antibodi terbentuk. Radpis tes menyulitkan penafsiran para ahli yang akan menimbulkan negatif palsu dan negatif positif. 

Negatif palsu akan menimbulkan antibodi yang belum terbentuk dan pasien mengalami gangguan pembentukan antibodi dan positif palsu kemungkinan adanya reaksi silang dan pernah terinfeksi sebelumnya. Namun layanan rapid test di rumah kini dapat dilakukan dengan bantuan Aido yang lebih cepat dan nyaman untuk membantu kesehatan keluarga.


Tidak ada komentar